Wajib Tahu! Inilah 7 Tips Membeli Tanah Kavling agar Tidak Tertipu
Membeli tanah kavling bisa jadi investasi properti yang baik untuk masa depan, mengingat harganya yang selalu naik tiap tahunnya. Namun Anda mesti waspada terhadap penjual abal-abal dan harus memahami bagaimana cara membeli tanah kavling agar tidak tertipu.
Alih-alih investasi untuk masa depan, Anda justru malah bisa merugi karena tertipu ratusan juta dalam sekejap. Bahkan kabarnya, para oknum sudah mulai bekerja dengan sangat rapi, sehingga akan sangat sulit dalam membedakan mana oknum mana penjual asli.
Mengapa Harus Tanah Kavling?
Pada dasarnya, tanah kavling adalah salah satu properti berupa lahan (tanah kosong). Properti ini dipetak-petakkan dalam ukuran yang jelas. Tanah kavling sangat baik jika Anda jadikan investasi masa depan, karena memiliki niatan untuk membangun tempat tinggal.
Secara umum, tanah kavling memiliki lokasi yang strategis, mulai dari kondisi tanah, kemudahan akses, maupun jenis tanah yang strategis. Bahkan, harga properti ini setiap tahunnya selalu mengalami inflasi, sehingga tanah kavling sangat cocok Anda jadikan investasi.
Selain untuk pembangunan rumah, tanah kavling juga memiliki potensi lain yang sangat besar. Contohnya jika tanah tersebut adalah persawahan, maka ada potensi besar tanah tersebut menjadi lahan bisnis yang berpotensi.
Terlebih lagi tanah persawahan umumnya memiliki pengairan yang baik. Hal ini pastinya akan mendukung infrastruktur bagi bangunan yang Anda buat.
Baca juga: Apa Itu Properti Komersial? Investasi yang Terus Berkembang!
Tips dan Cara Membeli Tanah Kavling agar Tidak Tertipu
Berita maraknya penipuan jual beli tanah, harusnya membuat Anda lebih waspada dalam membeli sebuah tanah kavling. Untungnya, ada beberapa cara membeli tanah kavling agar tidak tertipu, berikut beberapa di antaranya:
1. Periksa Keabsahan Sertifikat Tanah
Hal pertama yang harus Anda periksa dalam jual beli tanah kavling yaitu keabsahan sertifikat. Anda bisa membawa notaris untuk langkah lebih aman. Pastikan juga kelengkapan kepemilikan surat dan atas nama kepemilikan tanah serta identitas dari penjualnya.
Pastikan penjual atau developer memiliki hak jual. Hal ini harus Anda lakukan untuk menghindari membeli tanah sengketa. Untuk kelengkapan surat tanah, minimal Anda harus memeriksa SHM (Sertifikat Hak Milik) dan juga HGB (Hak Guna Bangunan).
Selain itu, Anda juga bisa memastikan keabsahan dengan meminta salinan surat untuk proses pemeriksaan pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) setempat. Dengan begitu, keabsahan dokumen akan sangat terjamin dan Anda bisa melanjutkan ke tahap berikutnya.
2. Periksa Luas dan Batas Tanah Kavling Sebenarnya
Cara membeli tanah kavling agar tidak tertipu berikutnya yaitu dengan memeriksa luas dan batas tanah sebenarnya. Pastikan Anda tahu secara pasti luas dan batas dari tanah sesuai dengan sertifikatnya. Lakukan pengukuran pada lokasi dan batas dengan seksama.
Selain memastikan bahwa tanah dan batas sesuai dengan sertifikat, pemeriksaan ini juga memiliki tujuan untuk menghindari kemungkinan kesalahpahaman. Terutama ketika Anda ingin melakukan optimasi lahan kedepannya, jadi perlu tahu batasan tanah yang bisa Anda kelola.
Tergantung besaran luas tanah, untuk pengukuran luas 10 ha hingga 100 ha, Anda bisa meminta bantuan kantor wilayah sekitar. Namun jika lebih dari itu, maka BPN yang harus turun tangan.
3. Memperhatikan Kondisi Tanah
Sebelum Anda memastikan membeli tanah kavling, pastikan kondisi tanah yang akan Anda beli memiliki potensi yang baik. Pergi ke lokasi tanah dan melihat langsung kondisi yang ada, dan pastikan kontur tanah serta jenisnya tidak rentan terhadap bencana.
Khususnya untuk kondisi tanah dan resapan air, pastikan air pada area tersebut mudah dan aman untuk Anda konsumsi. Dengan memeriksa langsung lokasi yang akan Anda beli, Anda bisa menemukan risiko dan juga potensi yang bisa terjadi.
Hindari membeli lokasi tanah kavling yang memiliki risiko bahaya yang besar. Ada baiknya Anda mempertimbangkan segala risiko yang ada. Selain itu, dengan mengetahui potensi yang ada, akan lebih mudah untuk menentukan langkah selanjutnya.
Baca juga: Cuma Punya Modal Kecil? Contoh Investasi Properti yang Bisa Anda Coba
4. Cek Akses Jalan ke Lokasi
Selain kondisi tanah, Anda juga harus memperhatikan akses jalan menuju lokasi tersebut. Akses jalan menunjukkan seberapa besar potensi dari lokasi tersebut, apalagi jika Anda ingin membuat bisnis pada lokasi yang Anda beli.
Akses lokasi juga menentukan kemudahan pembangunan, misal jika Anda ingin membangun rumah atau tempat usaha. Jika akses jalan susah atau sempit, pastinya pembangunan akan terhambat terutama pada urusan pengadaan material.
Cara membeli tanah kavling agar tidak tertipu ini mengharuskan Anda untuk menyesuaikan kebutuhan akses dengan aktivitas yang akan Anda lakukan. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan lokasi tanah yang benar-benar cocok untuk kebutuhan.
5. Sesuaikan dengan Anggaran yang Anda Miliki
Pastikan membeli tanah yang masuk dengan budget yang Anda miliki. Dengan memahami batasan anggaran bisa memudahkan Anda saat mencari tanah kavling. Alasan lain dari pematokan anggaran ini adalah untuk menghindari loss atau over budget.
Jangan berusaha memaksa menambah budget dengan berhutang dalam jumlah angka yang besar. Walaupun investasi, memaksa finansial pastinya akan berpengaruh pada aktivitas maupun keseharian Anda.
Namun jika memang ada cara untuk melakukan pembayaran secara kredit, ada kiranya Anda memperkirakan estimasi waktu yang menjadi tanggungan. Hitung kemungkinan kerugian serta resiko yang mungkin terjadi.
6. Memiliki Pertimbangan yang Mendalam dan Perbandingan
Ada baiknya Anda tidak terburu-buru dalam membeli tanah kavling. Cobalah untuk membandingkan lebih dari satu lokasi. Dengan membandingkan satu sama lain, ada kemungkinan Anda mendapatkan apa yang benar-benar Anda butuhkan.
Melalui cara ini, Anda bisa lebih mempertimbangkan segala keputusan yang akan Anda ambil. Dari banyak pertimbangan, Anda bisa lebih berhati-hati sebelum melakukan kegiatan jual beli tanah kavling.
Jangan pernah tergiur membeli tanah dengan harga murah, tapi tidak memiliki kepastian atas segala aspek. Terutama pada keabsahan surat kepemilikan maupun hak jual dari developer. Pastikan hindari untuk membeli tanah sengketa.
7. Mengurus AJB
Cara membeli tanah kavling agar tidak tertipu berikutnya adalah membuat AJB (Akta Jual Beli). Dengan adanya AJB, pastinya dapat mencegah risiko yang mungkin terjadi. Anda harus menyerahkan urusan ini pada notaris atau PPAT agar memiliki payung hukum yang jelas.
Dalam proses ini, Anda juga bisa mengurus hal lain dari tanah tersebut, seperti pengurusan akta balik nama, sertifikat kepemilikan, IMB, dan lain sebagainya. Pastinya PPAT akan membantu pengurusan pendaftaran AJB ke BPN, serta pengurusan lainnya.
Hal ini pastinya akan sangat membantu bagi Anda yang awam hukum dan aspek-aspek pertanahan. Apalagi penyerahannya paling lambat adalah 7 hari setelah jual beli. Dengan bantuan PPAT, pastinya akan sangat membantu Anda yang sedang sibuk mengurus hal lain.
Siap Membeli Tanah Kavling Tanpa Takut Kena Tipu?
Walaupun memiliki banyak kelemahan, namun Anda harus berhati-hati dalam mempertimbangkan rencana pembelian tanah. Selanjutnya, Anda bisa menggunakan cara membeli tanah kavling agar tidak tertipu pada artikel ini.
Bagi Anda yang tinggal di daerah Makassar juga bisa mencari properti Makassar dengan harga terjangkau dan akses strategis, maka Marshmallow Residence Makassar dan Artemisia Residence Makassar adalah pilihan yang bisa dipertimbangkan.