Lebih Untung Beli Rumah KPR atau Tanah Kavling?
Beli rumah KPR atau tanah kavling bagi sebagian orang adalah masalah yang sulit. Pasalnya, kedua pilihan tersebut memiliki plus minus-nya masing-masing. Namun hal ini tidak akan terlalu sulit jika Anda memahami situasi dan kebutuhan terkait masalah tersebut.
Oleh karena itu, untuk membantu Anda menentukan keputusan, ada baiknya baca artikel ini hingga habis.
Apa itu Rumah KPR?
Sebelum Anda memilih beli rumah KPR atau tanah kavling, ada baiknya Anda mengetahui apa itu rumah KPR. Secara teori, rumah KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) adalah rumah jadi yang bisa Anda beli dengan cara pembayaran kredit atau cicilan.
KPR sendiri adalah fasilitas kredit dari perbankan untuk nasabah perorangan, yang memang bertujuan memiliki rumah sendiri. Untuk jangka waktu, suku bunga, DP, dan beberapa persyaratan lain pastinya sudah mendapatkan persetujuan antara kedua belah pihak.
Istilah ini bermula dari salah satu perbankan Indonesia yaitu BTN (Bank Tabungan Negara) yang berkembang pada tahun 1976. Namun rumah KPR kini bisa Anda temui hampir di seluruh perbankan dan beberapa pengembang yang bekerjasama dengan bank tersebut.
1. Persyaratan Pengajuan KPR
Jika Anda ingin menentukan beli rumah KPR atau tanah kavling, pastinya Anda harus tahu dulu persyaratan dari pengajuan KPR. Karena saat hendak mengajukan KPR, ada beberapa hal yang harus Anda siapkan dan penuhi. Persyaratan ini mencakup syarat administratif maupun penentuan kredit:
- KTP dan KK (jika sudah menikah menyertakan KTP suami sekaligus istri).
- Slip gaji 3 bulan terakhir (masa kerja minimal 1 tahun) atau Laporan Keuangan (untuk wiraswasta).
- NPWP (khusus jika kredit yang Anda ambil lebih dari Rp100.000.000) dan atau SPT PPh (dibutuhkan saat kredit Anda lebih dari 50 juta).
- Fotokopi sertifikat (bila Anda melalui jual beli perorangan) atau sertifikat induk maupun pecahan (ini wajib jika Anda melakukan pembelian rumah melalui pengembang).
- Fotocopy IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
2. Jenis Rumah KPR
Untuk melakukan cicilan rumah ini, Anda bisa mempertimbangkan untuk memilih beberapa jenis cicilan. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut beberapa jenis KPR yang bisa jadi pilihan untuk Anda:
- KPR Subsidi: Program KPR untuk kalangan menengah kebawah dengan penghasilan dibawah Rp8000.000. Karena adanya bantuan atau subsidi dari pemerintah maupun lembaga lain, KPR jenis ini memiliki suku bunga dan penarikan cicilan yang lebih kecil.
- KPR Non Subsidi: Program KPR untuk semua kalangan yang memenuhi persyaratan pengambilan cicilan. Karena tidak adanya subsidi, biaya cicilan dan suku bunga tergantung dari pengembang maupun perbankan yang mengelolanya.
Apa itu Tanah Kavling?
Untuk menentukan beli rumah KPR atau tanah kavling, Anda harus memahami terlebih dahulu mengenai arti dari tanah kavling.
Secara arti, tanah kavling adalah sebuah atau bagian tanah yang sudah terpisah dalam bentuk petakan-petakan tertentu. Ukuran dari tanah kavling sendiri berbeda-beda dan memiliki tujuan untuk sebuah pembangunan hunian tempat tinggal.
Dalam penerapannya pemetakan tanah akan terbagi secara rapi, dengan tujuan terbentuknya sebuah tata ruang yang rapi untuk menciptakan sebuah perumahan maupun klaster. Bangunan rumah sendiri nantinya akan disesuaikan dengan luas tanah kavling yang dimiliki.
Setiap ukuran tanah kavling yang Anda beli nantinya akan sangat memengaruhi tipe bangunan yang akan Anda bangun kedepannya. Namun batasan pembuatannya tidak terbatas. Jadi hak pemilik tanah bebas mau membangun rumah, ruko, maupun jenis bangunan lain pada tanah yang sudah Anda beli.
Tanah kavling memiliki keuntungan sendiri dalam segi investasi properti. Pasalnya keuntungan investasi tanah kavling akan meningkat bila Anda peka sebelum memilih tanah yang akan Anda beli. Hal ini pastinya sangat terpengaruh oleh kondisi tanah, lingkungan, dan agen properti yang Anda pilih.
Maka dari itu Anda harus pandai memilih agen properti terbaik, contohnya seperti Properti Makassar yang telah membantu banyak klien menemukan tanah dan properti impiannya.
Selain itu, agen ini memiliki kerjasama dengan berbagai perbankan serta pengembang, baik untuk daerah regional maupun beberapa kota besar di Indonesia.
Jenis Tanah Kavling
Secara praktik lapangan sendiri, tanah kavling dapat Anda kategorikan dalam 3 jenis. Masing-masing jenis memiliki kelemahan dan kelebihannya tersendiri. Hal ini yang membuat Anda sebagai pembeli harus jeli memilih tanah sesuai kondisi dan kebutuhan Anda kedepannya:
- Cul de Sac Lot (Lot Buntu): Jenis tanah ini adalah tanah pada jalan buntu, yang memiliki karakter menyempit pada bagian depan. Karena berada di ujung jalan buntu, tanah ini cocok untuk Anda yang mencari ketenangan karena sedikitnya lalu lalang.
- Interior Lot (Cluster): Secara teori, jenis tanah satu ini berada pada kelompok tanah kavling yang akan menjadi sebuah klaster. Walaupun memiliki keunggulan pada segi keamanan dan perawatan, namun sirkulasi udara biasanya tidak terlalu baik.
- T-Intersection Lot (Tusuk Satu): Banyak orang menghindari jenis tanah ini, karena mengacu pada suatu mitos maupun feng shui yang buruk mengenai jenis tanah ini. Namun jika dalam segi bisnis, tanah seperti ini memiliki banyak keunggulan yang cocok untuk Anda dirikan sebuah unit usaha.
Pilih Beli Rumah KPR atau Tanah Kavling?
Menentukan pilihan untuk hunian pribadi maupun lokasi usaha pastinya harus melalui berbagai proses yang cukup melelahkan. Hal ini tentunya juga harus melalui riset penuh terkait lokasi, kondisi lingkungan, serta tujuan pembangunan yang akan Anda lakukan.
Namun untuk memudahkan proses pemilihan beli rumah KPR atau tanah kavling, Anda bisa melihat beberapa perbandingan ini sebagai rekomendasi untuk Anda memilih yang terbaik.
Berikut beberapa perbandingan yang bisa Anda jadikan acuan pengambilan keputusan:
1. Budgeting (Biaya)
Jika Anda memperhatikan dari segi biaya antara kedua pilihan ini, maka Anda harus memahami maksimal budget yang Anda miliki. Pasalnya, jika Anda memiliki budget yang terbatas, Anda bisa memilih pengambilan KPR yang akan meringankan pembelian dengan cara cicilan.
Namun secara perhitungan, cara tersebut pastinya akan membebani Anda karena adanya bunga.
Sementara itu, jika Anda memiliki budget lebih, ada baiknya mempertimbangkan membeli tanah kavling yang strategis. Selain tidak ada bunga, ada prospek usaha kedepannya yang bisa jadi sumber pemasukan.
Pertimbangan biaya ini pastinya akan sangat menentukan keputusan beli rumah KPR atau tanah kavling, terlebih kemampuan tiap individu tidaklah sama.
Namun menurut data, pembelian tanah kavling memiliki potensi lebih murah 20% daripada pengambilan cicilan rumah.
2. Faktor Tanah saat Beli Rumah KPR atau Tanah Kavling
Pengambilan KPR walaupun bisa meringankan biaya, tapi pemilihan lokasi dan lingkungannya cenderung terbatas.
Kebanyakan KPR dibangun pada sebuah klaster yang sudah ditetapkan, sehingga Anda akan terbatas untuk memilih lokasi yang masih tersedia saja.
Berbeda dengan pembelian tanah kavling yang bisa berorientasi lebih luas, karena pembelian tanah bisa tergantung kebutuhan dan keinginan lingkungan.
Hal ini akan memungkinkan Anda membeli tanah strategis sesuai kebutuhan dan prediksi Anda terkait pembangunan masa depan.
3. Pembangunan Rumah
Untuk pengambilan cicilan rumah, Anda tidak perlu keluar biaya lagi untuk pembangunan hunian. Hal ini berlaku jika Anda sudah puas dengan desain dan rekonstruksi rumah pada perjanjian Rumah KPR.
Berbeda pada tanah kavling yang membutuhkan dana lebih untuk pembangunan rumah atau bangunan yang Anda inginkan.
Namun hal ini bisa menguntungkan bagi Anda, karena pembangunan bisa sesuai kebutuhan dan keinginan Anda. Sehingga kemungkinan renovasi akan lebih kecil.
Jadi, Mau Beli Rumah KPR atau Tanah Kavling?
Nah itulah pengertian rumah KPR dan tanah kavling lengkap dengan faktor pembandingnya sebelum memilih salah satunya.
Karena keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tak heran Anda akan bingung menentukan beli rumah KPR atau tanah kavling. Namun dengan memahami kondisi dan kebutuhan, pastinya menentukan pilihan jadi tidak begitu sulit.