Ingin Mengajukan KPR? Ketahui Dulu Cara Cek BI Checking!

Salah satu cara yang dilakukan banyak orang ketika ingin memiliki rumah adalah mengikuti sistem KPR. Cara ini dianggap meringankan bagi banyak orang. Salah satu tips membeli rumah agar bisa menggunakan KPR adalah lolos BI Checking.

BI Checking sendiri menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi ketika akan mengajukan KPR. Pengecekan ini akan melihat bagaimana potensi Anda untuk membayar sekaligus melihat apakah Anda masih memiliki cicilan di tempat lain atau tidak.

Pengertian BI Checking

Secara singkat, BI Checking merupakan sebuah layanan informasi yang akan berisi riwayat kelancaran atau kemacetan pelunasan kredit dari seseorang. Sebagian orang juga mengenal istilah BI Checking dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan atau SLIK.

Istilah BI Checking sendiri merujuk pada pencatatan riwayat pinjaman yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Namun, saat ini, tugas pencatatan tersebut tidak lagi dilakukan Bank Indonesia, kewenangannya diambil oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Nantinya, informasi tentang BI Checking ini sendiri bisa diakses oleh semua Bank maupun lembaga keuangan lain. Tujuannya adalah sebagai landasan untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan pengajuan pinjaman.

Cara cek BI Checking ini sendiri akan berguna untuk melihat baik dan buruk status seseorang ketika melakukan kredit. Jika seorang debitur memiliki status kredit yang baik, maka ia berpeluang untuk mendapatkan pinjaman.

Sementara itu, jika status kreditnya buruk, maka besar kemungkinan pengajuan pinjamannya akan bank tolak.

Bagaimana Sistem Penilaian BI Checking

Cara cek BI Checking sendiri akan memperlihatkan aktivitas pelunasan dari seorang debitur atas kredit yang ia miliki. Penilaian tersebut berdasarkan skor, mulai dari 1 sampai 5.

Penjelasan dari sistem penilaian BI Checking adalah sebagai berikut:

• 1 berarti kredit lancar, debitur selalu membayar cicilan tepat waktu.
• 2 berarti dalam perhatian khusus, debitur tercatat memiliki tunggakan cicilan kredit dalam 1 sampai 90 hari.
• 3 berarti pembayaran cicilan tidak lancar. Debitur melakukan tunggakan selama 3 sampai 4 bulan.
• 4 berarti kredit diragukan. Debitur melakukan tunggakan cicilan selama 4 sampai 5 bulan.
• 5 artinya kredit buruk. Debitur memiliki tunggakan cicilan sampai lebih dari 6 bulan.

Bagaimana Cara Cek BI Checking

Cara cek BI Checking bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah datang langsung ke kantor OJK dan mengajukan permintaan BI Checking. Cara kedua yaitu melalui layanan online.

Berikut adalah cara cek BI Checking lewat sistem online yang bisa Anda lakukan melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan:

• • Pertama, Anda perlu mengisi formulir antrian online dengan mengunjungi situs Konsumen OJK.
  • Isi semua informasi yang OJK butuhkan, mulai dari jenis pemohon, tanggal layanan, dan juga kantor OJK.
  • Ketika mengisi tanggal layanan, maka pastikan tanggal tersebut masih memiliki kuota untuk melakukan pengecekan. Layanan antrian online ini sendiri terdiri dari beberapa sesi yang bisa Anda lihat ketika melakukan pendaftaran.
  • Jika kuota atau sesi pada tanggal yang Anda daftarkan tidak ada, maka pilih tanggal lain atau kantor OJK terdekat lainnya.
  • Jika sudah mendapatkan tanggal dan waktu layanan, maka langkah selanjutnya adalah isi seluruh data yang OJK minta secara lengkap dan benar.
  • Langkah selanjutnya adalah Anda akan diminta untuk melakukan upload atau scan beberapa dokumen. Dokumen tersebut meliputi:
    • Debitur Perorangan: KTP (WNI) atau Paspor (WNA).
    • Debitur Badan Usaha
      • Identitas Pengurus (KTP atau Paspor).
      • NPWP badan usaha.
      • Akta pendirian atau anggaran dasar pertama. Jika terdapat perubahan akta, maka perlu melampirkan juga akta pendirian atau anggaran dasar terakhir.

Proses BI Checking Selanjutnya

Apabila sudah memenuhi persyaratan dan melakukan langkah-langkah di atas, berikut ini proses selanjutnya yang perlu Anda lakukan:

• • Selanjutnya, Anda hanya tinggal menunggu email dari OJK yang berisi bukti registrasi antrian SLIK Online.
  • Selanjutnya, OJK akan melakukan verifikasi data. Jika data sudah terverifikasi, maka Anda akan memperoleh email dari OJK yang isinya adalah hasil verifikasi antrian SLIK Online. Email tersebut paling lambat akan Anda dapatkan pada H-2 dari tanggal antrian.
  • Jika data dan dokumen yang Anda sampaikan sudah memenuhi persyaratan, maka lakukan instruksi berikut:
    • Cetak formulir pada email tersebut untuk melengkapi data dan berikan tanda tangan sebanyak 3 kali pada tempat yang tersedia.
    • Foto atau scan formulir yang telah kamu tandatangani dan kirim melalui WhatsApp ke nomor yang tertera pada email beserta foto selfie dengan menunjukan KTP.
  • OJK akan melakukan verifikasi lanjutan via WhatsApp dan jika perlu, verifikasi juga akan dilakukan melalui video call.
  • Khusus untuk permintaan informasi debitur perorangan yang diwakilkan oleh ahli waris. Maka ada beberapa dokumen tambahan yang juga harus kamu berikan pada saat melakukan verifikasi via WhatsApp, yaitu:
    • Foto atau scan asli Akta atau Surat keterangan kematian.
    • Foto atau scan asli Akta atau surat keterangan ahli waris.
  • Jika data Anda lolos verifikasi lanjutan ini, maka OJK akan mengirimkan hasil berupa iDebSLIK serta cara membaca iDeb melalui email.
  • Apabila terdapat pertanyaan lebih lanjut, maka Anda bisa menghubungi OJK melalui:
    • Telp ke 157
    • Email ke konsumen@ojk.go.id
    • WA: 081-157-157-157

Tips Menjaga BI Checking Tetap Bersih

Dengan semakin pesatnya pembangunan, terutama pembangunan rumah seperti pembangunan properti Makassar dan kota-kota lainnya membuat pengajuan KPR juga semakin nyaman. Setelah mengetahui bagaimana cara cek BI Checking, berikut adalah beberapa tips agar BI Checking Anda tetap bersih:

1. Pahami Kredit yang Anda Ambil

Semua fasilitas pinjaman maupun kredit yang bank maupun lembaga pembiayaan lainnya sediakan akan melalui proses BI Checking. Hal ini perlu Anda pahami jika nantinya ingin mengambil KPR.

Lebih lanjut, pihak penyedia pinjaman juga akan melihat BI Checking sebagai landasan apakah debitur masih bisa melakukan pinjaman atau tidak. Analisis ini akan dilakukan berdasarkan catatan keuangan dan pinjaman yang terekam di BI Checking.

2. Bayar Tagihan sebelum Jatuh Tempo

Hal lainnya yang juga perlu dilakukan agar BI Checking tetap bersih adalah membayar semua tagihan sebelum jatuh tempo. Hal ini untuk memastikan jika Anda tidak mengalami masalah pembayaran.

Di sisi lain, jika ingin memperbesar kemungkinan diterimanya pengajuan pinjaman, maka bayarlah semua tagihan tersebut sampai lunas. Hal ini akan membuat tagihan Anda di BI Checking menjadi bersih.

3. Tahu Batas ketika Melakukan Pinjaman

Biasanya, bank maupun lembaga keuangan lain memberikan patokan jika debitur hanya bisa meminjam sebesar 30 persen dari total pemasukan mereka. Itu artinya, Anda juga harus memahami batasan tersebut.

Jika Anda memiliki pinjaman lain, maka sebaiknya tidak membuka pinjaman baru. Jika total pinjaman tersebut lebih dari 30 persen pemasukan, maka biasanya bank akan menolak pengajuan pinjaman Anda tersebut.

4. Ambil Kredit Sesuai Kebutuhan

Hal lainnya yang juga perlu Anda pertimbangkan ketika mengambil kredit adalah masalah kebutuhan. Pastikan kredit tersebut sesuai dengan kebutuhan dan bukan karena keinginan. Hal ini untuk mencegah Anda terlalu banyak mengambil kredit.

Sudah Paham Cara Cek BI Checking?

Info properti Makassar ataupun kota lainnya sangat mudah untuk ditemukan. Cara memiliki rumah juga bisa dengan fasilitas KPR subsidi.

Namun yang pasti, jika Anda ingin mengajukan KPR, maka pastikan catatan BI Checking Anda aman. Oleh sebab itu, lakukanlah cara cek BI Checking berdasarkan penjelasan di atas.