Jenis Pondasi Rumah 2 Lantai dan Tips Membangunnya
Sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tanah, ada banyak jenis pondasi rumah 2 lantai. Pondasi yang kuat tentu perlu Anda perhatikan untuk membangun rumah yang kokoh. Sehingga bangunan di atasnya dapat berfungsi secara memadai sebagai struktur penahan beban.
Membuat keputusan yang membawa malapetaka tentang jenis dan ukuran pondasi malah akan mengakibatkan hal-hal buruk mulai dari masalah kecil seperti dinding rumah retak hingga runtuhnya bangunan. Oleh karena itu, ketika memilih pondasi untuk rumah, Anda memerlukan ketelitian.
Sebelum menyimak informasi terkait pondasi, Anda dapat mencari informasi dan tips membeli rumah lainnya di propertimakassar.id
Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pondasi Rumah 2 Lantai
Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi pondasi rumah 2 lantai, antara lain:
- Jenis tanah dan kepadatannya akan menentukan ukuran serta jenis pondasi yang dibutuhkan. Untuk tanah lunak, jenis pondasi yang aman dan harus Anda pilih yakni seperti cakar ayam.
- Menentukan jenis dan ukuran pondasi yang dapat menopang sebuah rumah tergantung pada bentuk arsitekturnya.
- Selain itu, penentuan jenis pondasi juga tergantung bentuk bangunan yang tidak biasa dan menggunakan bahan berat sehingga dapat menambah beban bangunan secara keseluruhan.
- Jika ingin membangun rumah yang bisa bertahan selama ratusan tahun, maka pondasinya juga harus tahan lama. Artinya, pondasi tidak boleh keropos, aus, atau sejenisnya. Sedangkan menggunakan pondasi yang bagus untuk rumah dengan tujuan jangka pendek juga akan terlalu boros.
Jenis Pondasi Rumah yang Sering Digunakan Secara Umum
Anda harus terlebih dahulu mengenal berbagai jenis pondasi sebelum mempelajari cara membangun pondasi rumah 2 lantai. Dengan memperhatikan keadaan tanah tempat Anda membangun, Anda dapat memastikan bahwa proses pembangunan rumah dapat berjalan dengan baik.
Ada berbagai jenis pondasi yang bisa Anda manfaatkan untuk membangun rumah. Setiap pondasi memiliki kelebihan dan kekurangannya serta pengaplikasiannya tersendiri.
Simak penjelasannya dibawah ini:
1. Foot Plat atau Tapak
Bangunan tempat tinggal sering menggunakan pondasi jenis foot plat. Pondasi jenis ini sering dibangun dengan menggunakan papan kayu, batu split, semen, pasir beton, dan beton bertulang untuk bekisting pondasi,.
Pondasi ini bisa Anda padukan dengan pondasi batu kali. Sebab, struktur rumah Anda akan lebih kuat jika Anda menggunakan pondasi foot plat dan pondasi batu kali.
Baca juga: 10 Model Rumah Minimalis Terbaru, Bisa Jadi Ide Rumah Anda!
2. Pondasi Batu Kali
Pondasi batu kali, yang serupa dengan foot plat, biasanya digunakan untuk rumah atau bangunan dengan satu tingkat. Hal ini terlihat dari keterbatasan kedalaman pondasi yang berkisar antara 60 hingga 80 cm.
Pemasangan batu bata dan struktur bangunan di atasnya merupakan satu-satunya kegunaan pondasi batu kali. Oleh karena itu, pondasi batu kali adalah pilihan terbaik jika Anda benar-benar ingin membangun rumah satu lantai.
3. Pondasi Menerus
Pondasi menerus merupakan jenis pondasi dangkal yang bekerja dengan baik di lokasi dengan tanah yang memiliki tekstur keras. Selain itu, pondasi ini dapat Anda gunakan untuk menopang bangunan yang memanjang.
Alhasil, sangat cocok Anda jadikan sebagai pondasi bangunan seperti pertokoan. Jenis ini juga cocok untuk pondasi rumah 2 lantai dan lain-lain.
4. Pondasi Bor Pile
Gaya pondasi i ini memanfaatkan kedalaman tanah dengan membawa beban bangunan ke dalam tanah. Pembuatan pondasi ini menggunakan beton cor dan dikubur antara dua sampai dua puluh meter.
5. Pondasi Cakar Ayam
Selain batu kali, gaya pondasi yang umum digunakan untuk membangun pondasi rumah 2 lantai adalah cakar ayam. Kekuatan yang pondasi ini berikan untuk menopang beban memang lebih unggul dari jenis pondasi lain.
Hal ini terlihat dari konstruksi penggunaan beton bertulang yang memiliki kedalaman berkisar antara 120 cm hingga 2 meter.
Namun terkadang, kedalaman yang diperbolehkan hanya 100 cm karena dinilai cukup. Pondasi cakar ayam dapat menopang berat dua tingkat rumah dengan aman dan maksimal.
Pondasi cakar ayam sebenarnya bisa Anda gunakan di berbagai jenis tanah. Di antara berbagai jenis pondasi, pondasi yang awalnya berguna untuk membangun konstruksi di daerah rawa ini memiliki daya cengkeram yang sangat kuat.
Anda dapat memastikan bahwa rumah akan tetap kokoh dan bahkan tahan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dengan menggunakan jenis pondasi cakar ayam.
Baca juga: Apa Itu Desain Rumah Mezanin? Bagaimana Cara Menerapkannya?
Cara Membangun Pondasi Rumah 2 Lantai agar Tetap Kokoh
Anda sudah tahu bahwa pondasi rumah 2 lantai yang bagus adalah pondasi cakar ayam berkat penjelasan di atas. Jelas bahwa persiapan yang matang harus dilakukan untuk meletakkan pondasi yang kokoh karena akan ada beban yang jauh lebih besar untuk dipikul.
Anda dapat membangun pondasi rumah yang kokoh dengan memperhatikan saran berikut:
1. Pilih Tanah yang Kokoh untuk Pondasi
Cara membangun pondasi rumah 2 lantai adalah menggunakan tanah yang kokoh. Pondasi harus dibangun di atas tanah yang cukup keras dan tahan lama agar bangunan tetap stabil dan kuat.
Hal ini karena tugas utama pondasi adalah untuk membebaskan tanah di sekitarnya dari beban bangunan. Sehingga, bangunan dapat bertahan dengan baik.
Namun, jika tanah di sekitar bangunan Anda kurang keras atau kurang stabil, maka pekerjaan persiapan harus dilakukan untuk memperkuat lapisan tanah pendukung.
Setelah tanah yang berhubungan dengan konstruksi selesai pekerja gali, maka biarkan beberapa hari. Lalu siram dan padatkan secara manual supaya tanahnya semakin stabil
Di bagian bawah pondasi, Anda juga bisa menambahkan lapisan pasir batu jika Anda rasa masih kurang. Setelah itu, padatkan dengan alat stamper.
2. Menggunakan Pondasi Sloof
Cara membangun pondasi rumah 2 lantai selanjutnya adalah dengan menggunakan pondasi sloof. Anda dapat membangun pondasi sloof pengikat yang terbuat dari beton dengan perbandingan 1:2:3 (semen, pasir dan kerikil) jika pondasi batu kali sudah jadi.
Untuk memperkuat rumah terhadap goncangan, sloof ini bukan hanya berguna untuk merekatkan pondasi menerus, tetapi juga pada pondasi setempat.
3. Kombinasi dengan Pondasi Menerus
Cara membangun pondasi rumah 2 lantai berikutnya yakni mengkombinasikannya dengan pondasi menerus. Menerapkan pondasi menerus yang dapat mendistribusikan beban secara merata bersama dengan pondasi cakar ayam akan membuat pondasi bangunan Anda lebih kuat dan lebih tahan gempa.
Selain itu, dinding rumah mungkin akan lebih mudah retak akibat keruntuhan jika pondasinya tidak dibangun seperti itu.
4. Kedalaman Pondasi yang Sesuai
Sistem pondasi batu kali yang dapat menghubungkan pondasi dan atap secara merata ke setiap area bangunan biasanya berguna pada pondasi anti gempa.
Untuk pondasi bangunan rumah 2 lantai, Anda bisa menggunakan pondasi batu sedalam minimal 60 cm untuk memperkuatnya.
Sudah Tahu Pondasi Rumah 2 Lantai yang Kokoh untuk Hunian?
Demikian penjelasan tentang cara membangun pondasi rumah 2 lantai. Untuk membuat pondasi rumah sendiri, Anda tentu membutuhkan biaya yang lebih besar daripada membangun hunian 1 lantai. Anda pun dapat mencoba untuk membeli rumah alih-alih membuatnya sendiri.
Jika Anda adalah orang Makassar atau orang yang akan tinggal di sana, Anda dapat mengunjungi properti Makassar. Di sana, Anda akan mendapatkan info properti Makassar terbaru dan terlengkap.